Yang kamu butuhkan adalah
kepercayaan diri—atau lebih tepatnya nekat. Banyak wadah yang bisa kamu gunakan
sebagai alat tenar. 2016 menyuguhkan wadah seperti Twitter, Instagram, Youtube,
dan sebagainya (Gosh! Jangan kamu sebut Facebook lagi).
Coba kita teliti salah satu
kasus yang ada di Indonesia. Tidak perlu jauh-jauh ke masalah Kim Kardashian
dulu.
Lately, anak-anak muda
mendapati sepasang remaja pacaran dan tentunya dibagi-bagikan foto kemesraan
mereka di sebuah wadah media sosial yang disebut Instagram. Anak-anak muda
menyebut mereka dengan relationship goals. Ya, kalian tahu itu siapa. Rasanya
terlalu basi hanya foto berdua di satu postingannya. Akhirnya barang-barang
branded pun jatuh ke dalam postingan mereka. Dan akhirnya mereka menjadi
trendsetter remaja Indonesia (atau hanya Jakarta dan sekitarnya saja?).
Orang Indonesia yang
notabene mudah disulut oleh sesuatu yang mereka anggap tabu, memudahkan mereka
untuk menjadi terkenal, sama saja seperti batu loncatan mereka. Contohnya,
pelaku tersebut memakai pakaian terbuka atau foto “kelewat” mesra.
Jadi, cara pertama adalah
cari sensasi. Jika wadah yang kamu gunakan ramai dikunjungi orang-orang, 2016
menyajikan yang disebut “Paid Promote”. Yups, kamu terkenal sekaligus mendapat
keuntungan. Yang didapat orang yang comment di laman kamu dapat apa? Tidak
dapat apa-apa.
Bosan hanya di Instagram,
berlanjutlah kisah mereka ke Youtube yang sedang maraknya sistem Vlog. Ini yang
menarik juga dari 2016, kamu hanya perlu ngomong di depan kamera selama 20
menit atau 1 jam pun dan kamu sudah memegang potensi terkenal. Dan tentunya,
penonton pasti bosan dengan kegiatanmu yang gitu-gitu aja. Yang subscriber mau
adalah drama. Oke, mungkin aku tarik kata-kataku di awal tulisanku ini yang
menyebut harus hebat akting. Jangan lupa untuk membuat draw my life, itu salah
satu syarat deklaratif kamu sudah terkenal.
Bagaimana tidak? Hanya dengan video klarifikasi
dia putus saja ditonton ratusan hingga ribuan atau mungkin jutaan kali?
Youtuber seperti Casey Neistat pasti bakal bingung jika dia tahu.
Cara yang kedua berarti kamu
harus bisa jadi drama king or queen. Jika Instagram tidak memungkinkan, ada
Youtube dengan Vlognya.
Selanjutnya, bagaimana jika
kamu sudah terkenal sejak dulu? Sudah buat Vlog tapi subscriber belum nambah?
Tidak, kamu tidak perlu membayar subscriber ke agen-agen yang menjual di
Timeline sosial media Line. Kamu hanya perlu membuat challenge-challenge yang
sedang ngetrend saat itu. Dude, it’s challenge year!
Untuk kamu yang bukan
seperti Dude Perfect, kamu bisa mencoba membuat lagu. Tidak perlu buat lagu
dengan aransemen musik yang indah, tidak perlu pula suara kamu bagus. Kamu
hanya perlu nge-rap. Ya, betul hanya rap. Mau suara kamu seburuk apapun. Dengan
kalimat-kalimat yang ngetrend yang menggambarkan suasana anak muda saat ini.
Jangan lupa untuk membumbui dengan hal-hal yang kontroversial. Remaja saat ini
mudah sekali terbawa yang tercium kontroversial.
Jadi, mudahnya saja, jika
kalian tonton mereka yang kontroversial, mereka yang untung kamu yang rugi.
Mereka dapet views, mereka dapet comment, dan pastinya mereka dapat orang-orang
yang menunggu hal yang mereka post selanjutnya. Mereka tidak peduli apakah
orang-orang benci atau suka, semakin banyak penonton, semakin banyak pula
penghasilan yang disebut gaji. Kamu akan disuapi terus oleh mereka walaupun
kamu membenci hal tersebut.
Masih bingung? Contohnya
YoungLex. Video rap dia yang berjudul “O Aja Ya Kan” sudah release beberapa
tahun yang lalu. Lalu, dia kolaborasi dengan seseorang yang cukup kontroversi. Alhasil, YoungLex dapat views, video lama dia ditonton orang-orang, pastinya
karir dia meningkat drastis termasuk lagu “O Aja Ya Kan” nya dia masuk trend tahun ini. Well done man.
Bonus!
Cara termudah untuk mendapat popularitas adalah dengan bergaul bersama orang-orang berpengaruh di Indonesia.
Conclusion, 2016 tidak
meminta kamu untuk mempunyai talenta untuk terkenal. Kamu hanya perlu menjadi
seseorang yang kontroversial dan selalu mengikuti trend yang ada. Tidak sulit
bukan?
Semoga pada tahun 2017,
penikmat konten-konten menjadi lebih cerdas dan para creator semakin kreatif
membuat konten yang baik untuk dinikmati semua orang.
p.s: Saya tidak bermaksud untuk merendahkan hasil karya seseorang, hanya sangat menyayangkan mereka mendapatkan popularitas secara instan dengan cara yang kurang baik.