Minggu, 11 Juni 2017

Movie Review: Wonder Woman

(SPOILER ALERT), untuk yang belum nonton film ini, Gue saranin untuk simpan dulu page ini di bookmark kalian dan kembali lagi setelah nonton filmnya. It's very worth it to see it at cinema.


Akhirnya setelah 3 film sebelumnya dari Timeline DCEU (DC Extended Universe) yaitu Man Of Steel, Batman v Superman, dan Suicide Squad yang banyak dibantai oleh para kritikus, film inilah yang membuat DC rose from the ashes. Berikut adalah review Gue tentang film Wonder Woman.

OVERVIEW

Film Wonder Woman adalah Origin Story dari Princess Diana (Gal Gadot), yang berasal dari Amazon Island of Themyscira, yaitu pulau yang berisi All-Women yang sengaja dibuat oleh Zeus untuk menghindari terjadinya perang antar manusia. Sampai akhirnya seorang mata-mata perang, Steve Trevor (Chris Pine), dengan pesawatnya jatuh di dekat Pulau Amazon dan diselamatkan oleh Diana. Steve yang akhirnya dipaksa mengaku karena diikat oleh Lasso Of Truth memberi tahu bahwa dunia sedang dalam keaadan perang. Yang bisa disimpulkan oleh penduduk Amazon adalah Ares sang Raja Perang, bangkit setelah dibuang oleh Zeus.
Maka Diana meminta kepada ibunya untuk ikut Steve kembali ke Inggris dan ikut perang untuk membunuh Ares. Steve yang terus ditolak untuk menyerang Jerman karena kedua kubu dalam masa gencatan senjata, sampai akhirnya usulan Steve diterima oleh Sir Patrick Morgan (David Thewlis). Maka Steve dan Diana ditemani oleh Charlie, Sameer, dan Chief. Steve Trevor yang ingin menghentikan perang dunia dan Diana Prince yang berusaha membunuh Ares bekerja sama untuk melakukan tugas mulia mereka.

CAST

Gal Gadot menurut Gue adalah wanita yang tepat untuk memerankan tokoh Wonder Woman. Terlihat dari sisi badass diberbagai fighting scene, menjadi wanita yang sayang terhadap sekitarnya alias loveable, cerdas, mengapa? Wow, Diana membaca 12 jilid buku pengetahuan dan menguasai seluruh bahasa di dunia. Selalu curious, dan bisa menjadi Independent Woman. Ditambah lagi dengan paras cantiknya Gal Gadot, membuat karakter yang dibentuknya menjadi paket komplit.
Walaupun biasanya Chris Pine memerankan tokoh utama dalam berbagai filmnya, kali ini dia bertindak sebagai Side-kick dan juga love interest Wonder Woman. Meskipun begitu, Pine mengeksekusi tokoh Steve dengan hebat, chemistery yang dibangun antara Gal Gadot dan Chris Pine juga sangat apik yang membuat kesan tersendiri bagi para penonton.
Dan juga jangan lupa dengan peran Danny Huston sebagai Erich Ludendorff, seorang pemimpin perang Jerman yang juga berteman dengan Doctor Poison. Peran antagonis yang terlihat jelas aura gelapnya membuat PR sang director untuk membuat plot twist menjadi lebih mudah. Audience akan merasa diputar-putar ternyata Erich bukanlah Ares.

BEHIND THE SCREEN

Patty Jenkins selaku director dari film Wonder Woman adalah sosok wonder woman dibalik layar dan juga dalam proyek DCEU. Jenkins banjir pujian setelah membawa film Wonder Woman menjadi film terlaris dengan wanita sebagai female-fronted superhero blockbuster.
Yang jelas terlihat dari film-film DCEU sebelumnya adalah tone film. Honestly, Gue suka sama tone DC yang dark, tetapi tidak jika itu dari awal sampai akhir film. Nah, Jenkins membawa film ini dengan tone yang pas, masih terasa feel dark a la film DC.
Mungkin banyak penonton awam yang tidak tahu tentang Wonder Woman sebelumnya. Maka Jenkins membangun plot filmnya dengan pace yang tidak cepat dan mudah dimengerti, berbanding terbalik dengan Batman v Superman atau yang paling buruk yaitu Suicide Squad. Tidak lupa juga dengan pembangunan karakter yang ditampilkan dengan lebih baik.
Semua yang ada di film ini dibagi dalam komposisi yang tepat. Scene aksi, jokes, dan hubungan antara Diana dan Steve diramu dengan sangat baik oleh Jenkins.
Gue personal suka banget saat scene No Man's Land. Di scene tersebut terlihat banget Diana yang kuat juga lovely person. Ditambah cinematography yang sangat hebat membuat karakter Diana menjadi lebih mudah disukai orang-orang. Fighting scene yang ditawarkan film ini pun sebenarnya bisa lebih menarik jika tidak terlalu banyak slow motion a la film-film Zack Snyder, tapi itu masih bisa dimaafkan karena terbayar oleh badass nya aksi Wonder Woman.
Jangan lupa kita mengapresiasi score film ini. Background music karya Rupert Gregson-Williams menambah film ini lebih menarik untuk ditonton, tentunya menambah aura strong-woman sang Diana.
Namun yang cukup mengganggu Gue adalah CGI yang masih terlihat kurang halus dan juga yang sudah Gue sebutkan sebelumnya adalah masalah slow motion saat fighting scene. Namun disamping itu semua, kita mesti mengacungi dua jempol untuk Patty Jenkins yang menjadi kapten kapal film Wonder Woman.

VERDICT

Seperti yang sudah Gue sebutkan diawal review film ini, Wonder Woman adalah angin segar bagi para DC fanboy setelah patah hati beberapa kali. Setelah beberapa kali DC terlihat nekat dengan film-filmnya, kali ini DC ada satu langkah di depan Marvel dengan MCU-nya dengan membuat origin story Wonder Woman. Sedangkan Marvel yang mempunyai Black Widow, Wasp, dan Scarlet Witch masih menjadi side-kick dalam film mereka masing-masing. 
Screenplay yang matang, akting yang luar biasa, tone yang hebat, dan cinematography yang indah adalah bumbu yang tepat untuk menciptakan sebuah hidangan yang baru dan segar. Pantas kali ini Rotten Tomatoes yang dulu dianggap sebagai pembenci film DCEU memberi sertifikat fresh dengan rating 93%!!
Ditambah satu lagi yang bisa dibanggakan oleh film Wonder Woman adalah pesan yang diberikan. Pesan untuk menyelamatkan semua korban perang bagaimanapun susahnya, pesan untuk percaya dengan cinta, dan tentunya bagi para kaum wanita adalah pesan untuk percaya bahwa wanita lebih kuat dari sebelumnya. Mungkin karena film ini, kita bisa lihat anak-anak perempuan kecil menunjuk poster film Wonder Woman dan berkata "Mom, that is me!". 

IMDb: 8,2/10
Rotten Tomatoes: 93%
Farli's rating: 9/10

2 komentar: