Sabtu, 11 Maret 2017

Restoran

Kemarin, aku menyempatkan diriku untuk mengisi kekosongan perut di sebuah restoran cepat saji. Aku masuk bersamaan dengan keluarga kecil, sederhana, namun nampak bahagia. Suasana di sana cukup ramai, membuat karyawan restoran harus cekatan dan sigap melayani pelanggan-pelanggannya.

Aku harus mengantri dua urutan sebelum dapat memesan makananku. Di depanku, sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta tertawa-tawa walaupun kutahu, lelucon yang dibuat perempuan itu tak lucu sama sekali. Tapi kadang begitulah, dia harus menjaga mood perempuan itu dengan tertawa, walau terpaksa.

Yang menarik adalah pelayan restoran tersebut tetap tersenyum dan melayani dengan profesional, walaupun dengan kumpulan anak kecil di sebelahku. Aku mendapat tempat duduk di pojok, sendiri. Tawa, senyum, dan rasa bahagia bercampur jadi satu. Di sebrang sana, karyawan dengan temannya sedang menyantap burger makan siangnya dengan lahap. Tidak jauh dariku, seorang ibu dengan pakaiannya yang glamour sedang menyuapi anaknya yang masih bayi sup.

Sambil menyantap hidangan, Aku menyadari bahwa tidak ada perbedaan di antara kita semua. Semua menyantap makanan yang sama. Semua dilayani dengan cara yang sama. Dan kita semua dapat bahagia yang sama. Entah kalian anak-anak, seorang karyawan, ibu rumah tangga, atau penganggur, kalian tetap sama.

Restoran ini seolah memberikan jawaban kepadaku, bahwa kita setara.

1 komentar: